Kriteria Berita Radio

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagai media yang punya kekhasan dalam penyampaian berita. Maka, berita yang disajikan pun harus berlandas pada kriteria :1. Baru dan hangat (New and Hot). Apalagi, radio punya peluang menyampaikan informasi terkini jauh lebih cepat karena proses produksi dan penyiarannya relatif mudah, praktis dan murah dibanding media cetak dan TV.

2. Berarti (significant). berita harus mempunyai arti bagi khalayak pendengar. Karena menjadi dasar untuk nilai berita yang disampaikan.

3. Melayani kebutuhan (interest). berita dapat berarti bagi khalayak pendengar kalau isinya menyangkut kebutuhan dan kepentingan mereka.

4. Berkaitan dengan kepentingan khalayak (relevant). Misal, gunakan gaya (style) penulisan dan gaya bicara sesuai dengan kehendak khalayak pendengar. gaya berhubungan dengan selera, citra dan pendekatan terhadap khalayak.

Dan sama seperti media lainnya, berita di radio juga harus dilandaskan pada rumusan A (Accuracy) + B (Balance) + C (Clarity) = C (Credibility).

Accuracy (keakuratan) merupakan pondasi segala macam penulisan dan laporan jurnalistik. Ini penting, karena berita yang tidak akurat dapat dianggap sebagai pembodohan khalayak pendengar. Bila hal tersebut terjadi, hlangnya kepercayaan dan berlanjut pada turunnya kredibilitas penulis naskah, jurnalis radio dan radio itu sendiri.

Balance (Keseimbangan). Jangan sampai pemberitaan terkesan berat sebelah atau menguntungkan salah satu pihak. Seperti, condong ke suara pejabat dan institusi pemerintah, kurang memberi kesempatan masyarakat atau visi penulisan yang condong ke aspek “human interest” daripada fakta.

Clarity (kejelasan). Jelas yang dimaksud, apakah pendengar mengerti isi dan maksud naskah yang disiarkan. Bukan hanya faktor teknis suara, tapi juga topik, alur penulisan, kosa kata dan kalimat , kemudahan pemahaman bahasa dan persyaratan penulisan lainnya.

Hal penting lain yang juga harus diperhatikan hukum penulisan untuk radio, “Tulisan untuk telinga dan bukan mata.” Maksudnya, menulis untuk diucapkan dan bukan untuk dibaca. Sehingga berita dibuat untuk diucapkan, dari individu untuk individu, hanya terdengar sekali dan berupa suara (kekuatan tercermin dari kejelasan dan pilihan kata dan susunan kalimatnya) (**)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *