Stop Bullying, Ayo Berkarya

Bullying merupakan sebuah bentuk intimidasi yang dilakukan terus-menerus dengan tujuan menyakiti orang lain. Penelitian yang diadakan di Swedia, 69% penyebab bullying terjadi karena mengalami semacam kelemahan batin (misalnya rasa tidak aman dan rendah diri) dan keinginan mereka untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuasaan mereka, status, dan popularitas di sekolah.

IMG_6694

Beberapa penelitian menyebut bahwa pelaku-pelaku kejahatan yang berusia dewasa, ternyata memiliki pengalaman negatif serupa di masa kecil. Dalam kasus begal yang sedang trend di masa kini, ternyata memiliki pola yang serupa dengan tesis di atas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan, remaja sering menjadi begal baru karena mudah dipengaruhi. Remaja relatif mudah meniru perbuatan orang-orang di sekelilingnya. Mereka (remaja) biasanya diimingi-imingi uang dengan jumlah besar supaya mau direkrut jadi begal,” kata Martinus, Kamis (5/3/2015), di Jakarta.

Remaja yang mudah dipengaruhi, lanjut dia, adalah remaja yang sudah terbiasa melakukan tindak kriminal kecil-kecilan. Contohnya, remaja yang sering memalak, berkelahi atau terlibat dalam aksi pengeroyokan, dan lain-lain. “Jadi daripada dapatnya sedikit, misalnya cuma dapat Rp 2.000, lalu ditawari, ‘mau enggak dapat Rp 2 juta’, begitu,” jelas dia

KPAI menyebut bahwa penyebab seseorang terlibat menjadi Begal adalah (1) Pengaruh Lingkungan dan Teman Sebaya; (2) disfungsi keluarga; (3) cara berpikir instan; (4) dampak bullying yang dialami; (5) dampak tontonan kekerasan.

Kepercayaan diri ataupun popularitas bisa diperoleh dengan cara positif atau negatif. Jika tidak ingin buah hati masuk dalam situasi negatif untuk mencapai popularitas, maka peran lingkungan atau support group sangat dominan untuk mengarahkan buah hati mengambil jalur positif dalam memupuk percaya diri ataupun menggapai popularitas.

Energi anak begitu besar. Mereka akan melalukan berbagai aktivitas, bisa positif atau negatif untuk menghabiskan energi yang mereka miliki. Energi itu akan mereka habiskan terutama bersama support group mereka. Support group yang paling berpengaruh adalah keluarga dan teman sebaya. Menyibukkan mereka melalui aktivitas positif dan melibatkan anak pada suasana kompetitif, akan membantu anak menghabiskan energi.

Dengan pertimbangan itulah maka GayaSehatAlfiratasya dan PT Ide Pena mengadakan Lomba Mewarnai dan Lomba Mendongeng, sebagai bagian kontribusi organisasi terhadap perkembangan generasi muda. Kegiatan ini adalah tabungan bagi bangsa 10 – 20 tahun ke depan. Lomba diselenggarakan di Ruko Dukuh Zamrud Blok S2 No 51 Lantai 2 Padurenan Bekasi tanggal 15 Maret 2015.

peserta hiburan penyerahan hadiah peserta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *