Beri Sesuai Kebutuhan

Gol….gol, sebuah gol kemenangan berhasil dilakukan oleh si Buyung.

Si Buyung : “Hahaha…, ini namanya, gol tendangan ikan buntal. Kalau yang tadi, tendangan ikan cupang ama tendangan cumi.” (dengan bangga si buyung berujar pada si Mbak pengasuh sembari mengakhiri permainan untuk mandi sore).

Usai merampungkan mandi sore dan makan malam, memori kemenangan tadi sore kembali melintas. Sembari senyum-senyum sendiri, si Buyung kembali mengingat momen tak terlupakan itu bersama si Mbak pengasuh. Continue reading

Sayangi Celengan

” Ma, besok kita main animal kaiser (arena bermain.red) lagi, ya?,” ajak sekaligus paksaan dari si sulung (usia 6 tahun) jelang akhir weekend plus akhir bulan. Luar biasa, permintaan yang sama sudah disanggupi sebanyak lebih dari 6 kali. Itu berarti, praktis 3 minggu berturut-turut, kami, orang tuanya kudu berkunjung ke tempat itu.  Continue reading

Luka Itu Belum Sembuh (Bagian 4)

Yang belum baca cerita sebelumnya ada di bagian 1, bagian 2, dan bagian 3

“Kak Ryan…Kak…tunggu.” Tiba-tiba suara itu terdengar lagi. Suara Tantri, yang lembut dan renyah. Ryan bingung harus bagaimana. Seminggu ini ia berhasil menghindar dari Tantri. Tapi, tidak kali ini.

          “Tantri salah ya, Kak?,” Tantri bertanya sungguh-sungguh. Ryan Cuma diam dan menggelengkan kepalanya. “Kak, kalau aku salah, beritahu apa salahku. Kenapa Kak Ryan tidak mau jalan-jalan bareng aku lagi,” lagi-lagi Tantri menegaskan kebingungannya. Namun, lagi-lagi Cuma tatapan tak acuh Ryan sebagai balasannya. Continue reading

“Ayo, Berbaikan lagi”

“Pokoknya, Ali tidak mau,” bantah Ali pada Ibu. Meski beberapa kali Ibu minta tolong untuk membawakan oleh-oleh ke rumah Ari, tetap saja Ali menolaknya. Alasannya kenapa, Ibu pun tak tahu. Ali tak mau cerita sama sekali. Akhirnya, Ibu sendiri yang pergi menuju ke rumah Ari.

Ketika di rumah Ari, barulah Ibu paham kenapa Ali enggan bertemu dengan sahabatnya tersebut. Ari bercerita tentang ketidaksengajaan yang ia lakukan pada Ali. “Kemarin aku tidak sengaja menumpahkan air di buku gambar Ali. Terus, Ali jadi marah padaku,” sesal Ari. Ari telah menjemur buku gambar Ali bahkan membelikannya yang baru, tapi tetap saja Ali marah padanya.  Continue reading

Luka Itu Belum Sembuh (bagian 3)

Cerita sebelumnya di sini dan di sini

Genap seminggu terlewati, Ryan mengisi kekosongan hari tanpa Tantri. Jika biasanya sehari bisa 3 kali telepon ataupun SMS, kini ritual itu tak lagi ia lakukan.Adayang hilang. Ya, Ryan menyadari hal tersebut. Tapi, ia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan bersama Tantri.

          Ryan mencoba mengalihkan perhatiannya pada ruang di sudut lantai 2, Perpustakaan Kampus. Di sanalah Ryan memulai harinya. Jika tidak masuk kelas, Ryan pasti berada disana. Kursinya pun tidak berpindah-pindah. Selalu di bangku deretan pertama, dekat jendela. Continue reading

Hebat, Bisa Buat Sangkar Burung

Siang itu, Mangki, Poni, Leni dan Pipo berkumpul di rumah pohon. Ya, hari itu mereka mendapat tugas prakarya dari Bu Guru. Namun, mereka belum juga mendapat ide. Tiba-tiba terdengar suara dari atas atap rumah mereka.

Cicicuit, cicicuit, cicit cuit…

”Eh, teman-teman, sepertinya ada suara burung yang merintih kesakitan, deh,” ujar Mangki. Continue reading