Tips Berenang Aman dan Nyaman

Berenang, olahraga menyenangkan sekaligus menyehatkan. Dengan menggerakkan seluruh anggota tubuh, kegiatan fisik yang satu ini tergolong paling ampuh membakar kalori. Pun, terhadap pembentukan otot-otot tubuh.

Karena itulah, berenang sangat dianjurkan bagi anak-anak yang notabene masih dalam masa pertumbuhan. Selain mengkonsumsi makanan bergizi, olah raga yang teratur dan tepat dapat mendukung proses tumbuh kembang anak. Melalui berenang, diharapkan tulang dan otot anak dapat tumbuh dengan optimal.

Meski manfaat renang tak terbantahkan lagi, sebaiknya sebelum memulai aktivitas renang perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini : Continue reading

Rekreasi Keluarga, Demi Kebersamaan

Jelang libur panjang, segudang rencana berlibur pun disusun. Pantai. Kebun Binatang. Museum. Wahana Bermain. Semua sarana rekreasi menjadi wacana menarik untuk disinggahi.

“Ah, kakak mau main ke pantai, aja,” usul si sulung mengawali rencana. Ide tulus inipun langsung mendapat tangkisan,” Jangan, nanti kulit, Tante, jadi terbakar.” Belum rampung urusan keduanya, sang Ayah urun suara,” Sudahlah, kita ke museum saja. Rekreasi sambil belajar. Kan, sama-sama seru.” Ini hanya satu dari sekian perdebatan yang kerap ada di keluarga manapun.

Ya, meski satu saudara, tidak ada satupun yang searah dalam pemikiran. Kesemuanya punya minat dan keinginan masing-masing. Tentu, dengan niat yang sama yaitu menghadirkan liburan penuh kebersamaan.

Berlibur bersama, memang, jamak dilakukan. Terlebih bagi budaya orang timur. Bahkan ada pepatah yang menyebut “makan tidak makan, yang penting kumpul.” Ini berarti apapun dan bagaimanapun wujudnya, jalan-jalan bersama menjadi sebuah gawe besar yang dinantikan.

Nah, yang menarik adalah di balik jalan-jalan bersama, pastilah, terdapat pengeluaran uang yang menyertainya. Artinya, rekreasi jalan-jalan akan selalu menyedot budget khusus. Tentu, besar kecil, tergantung pada aturan domestik, kebutuhan dan tujuan dari rekreasi itu sendiri.
Continue reading

Hargailah Dirimu!

Hargailah dirimu dulu, sebelum meminta orang lain menghargaimu. Ungkapan ini baru saja menyentilku sore ini.  Bermula dari keluhan si sulung,” udah, ya, Ma. Tanganku capek harus nulis sambung terus.” Tanpa menunggu jawaban, pensil di tangan pun langsung diletakkan di atas meja belajar. Kemudian berlanjut dengan menyerahkan semuanya pada si Mbak.

Ah, dasar anak-anak, pikirku..

Sambil menyeruput teh manis hangat, tiba-tiba pikiran meremehkan anakku tadi, terbantahkan. Sebuah kejadian beberapa waktu lalu menampik keluhan si kakak. Ya, lempar pekerjaan ternyata bukanlah milik anak-anak semata.  Continue reading

Penampilan, Wujud Kemandirian

Sabtu dan Minggu. Dua hari tenang–sah-sah saja–untuk rehat dari segala hal. Kalaupun ditambah dengan jalan – jalan, rasanya, tidak diharamkan. Tapi, jika menjadi kantung curahan hati seorang teman, bagaimana ?. Inipun boleh dan hukumnya membahagiakan jika bisa memberi masukan positif padanya. Continue reading

Luka itu Belum Sembuh (Bagian 5-Selesai)

Yang belum baca cerita sebelumnya ada di bagian 1, bagian 2, bagian 3, dan bagian 4

“Semua yang kamu ceritakan, tak ada yang salah. Tapi itu hanya sebagian kecil saja dari derita yang aku rasa akibat volly,” ungkap Ryan terbata-bata.

          Pengalaman terpilih masuk pelatnas, diakui Ryan sebagai hal yang paling membanggakan dan membahagiakan. Apalagi ia telah berlatih serius sejak SMP. Karena itu, diterima di pelatnas memang telah ditunggunya. Continue reading

Beri Sesuai Kebutuhan

Gol….gol, sebuah gol kemenangan berhasil dilakukan oleh si Buyung.

Si Buyung : “Hahaha…, ini namanya, gol tendangan ikan buntal. Kalau yang tadi, tendangan ikan cupang ama tendangan cumi.” (dengan bangga si buyung berujar pada si Mbak pengasuh sembari mengakhiri permainan untuk mandi sore).

Usai merampungkan mandi sore dan makan malam, memori kemenangan tadi sore kembali melintas. Sembari senyum-senyum sendiri, si Buyung kembali mengingat momen tak terlupakan itu bersama si Mbak pengasuh. Continue reading

Sayangi Celengan

” Ma, besok kita main animal kaiser (arena bermain.red) lagi, ya?,” ajak sekaligus paksaan dari si sulung (usia 6 tahun) jelang akhir weekend plus akhir bulan. Luar biasa, permintaan yang sama sudah disanggupi sebanyak lebih dari 6 kali. Itu berarti, praktis 3 minggu berturut-turut, kami, orang tuanya kudu berkunjung ke tempat itu.  Continue reading

Luka Itu Belum Sembuh (Bagian 4)

Yang belum baca cerita sebelumnya ada di bagian 1, bagian 2, dan bagian 3

“Kak Ryan…Kak…tunggu.” Tiba-tiba suara itu terdengar lagi. Suara Tantri, yang lembut dan renyah. Ryan bingung harus bagaimana. Seminggu ini ia berhasil menghindar dari Tantri. Tapi, tidak kali ini.

          “Tantri salah ya, Kak?,” Tantri bertanya sungguh-sungguh. Ryan Cuma diam dan menggelengkan kepalanya. “Kak, kalau aku salah, beritahu apa salahku. Kenapa Kak Ryan tidak mau jalan-jalan bareng aku lagi,” lagi-lagi Tantri menegaskan kebingungannya. Namun, lagi-lagi Cuma tatapan tak acuh Ryan sebagai balasannya. Continue reading

“Ayo, Berbaikan lagi”

“Pokoknya, Ali tidak mau,” bantah Ali pada Ibu. Meski beberapa kali Ibu minta tolong untuk membawakan oleh-oleh ke rumah Ari, tetap saja Ali menolaknya. Alasannya kenapa, Ibu pun tak tahu. Ali tak mau cerita sama sekali. Akhirnya, Ibu sendiri yang pergi menuju ke rumah Ari.

Ketika di rumah Ari, barulah Ibu paham kenapa Ali enggan bertemu dengan sahabatnya tersebut. Ari bercerita tentang ketidaksengajaan yang ia lakukan pada Ali. “Kemarin aku tidak sengaja menumpahkan air di buku gambar Ali. Terus, Ali jadi marah padaku,” sesal Ari. Ari telah menjemur buku gambar Ali bahkan membelikannya yang baru, tapi tetap saja Ali marah padanya.  Continue reading