Luka Itu Belum Sembuh (bagian 3)

Cerita sebelumnya di sini dan di sini

Genap seminggu terlewati, Ryan mengisi kekosongan hari tanpa Tantri. Jika biasanya sehari bisa 3 kali telepon ataupun SMS, kini ritual itu tak lagi ia lakukan.Adayang hilang. Ya, Ryan menyadari hal tersebut. Tapi, ia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan bersama Tantri.

          Ryan mencoba mengalihkan perhatiannya pada ruang di sudut lantai 2, Perpustakaan Kampus. Di sanalah Ryan memulai harinya. Jika tidak masuk kelas, Ryan pasti berada disana. Kursinya pun tidak berpindah-pindah. Selalu di bangku deretan pertama, dekat jendela. Continue reading

Hebat, Bisa Buat Sangkar Burung

Siang itu, Mangki, Poni, Leni dan Pipo berkumpul di rumah pohon. Ya, hari itu mereka mendapat tugas prakarya dari Bu Guru. Namun, mereka belum juga mendapat ide. Tiba-tiba terdengar suara dari atas atap rumah mereka.

Cicicuit, cicicuit, cicit cuit…

”Eh, teman-teman, sepertinya ada suara burung yang merintih kesakitan, deh,” ujar Mangki. Continue reading

Luka Itu Belum Sembuh (bagian 2)

Cerita sebelumnya di sini.

Tak ada salahnya berteman. Pikiran ini selalu ditanamkan di hati Ryan tiap kali jalan-jalan bersama dengan Tantri. Toh, batin lelaki asalSemarangitu, mereka jalan bersama dengan Bimo dan teman-teman lainnya.

          Hari berganti, keakraban antara Ryan dan Tantri terus terjalin. Lembaran jarak mulai terlipat dengan sendirinya. Bahkan tanpa segan-segan Tantri bercerita tentang keluarganya yang hanya mengandalkan penghasilan bapaknya sebagai seorang petani.  Continue reading

Wawancara itu Seperti Apa?

Setelah Anda tahu mengenai jenis-jenis wawancara, kini giliran Anda mengetahui apa yang saja yang bisa Anda tanyakan.

Yang utama yaitu mengenai penguasaan permasalahan. Dapatkan sebanyak mungkin latar belakang. Jika kesulitan, gunakan cara termudah, bertanya mencakup 5W + 1H (What, When, Where, Who, Why dan How). Selanjutnya? Continue reading

Wawancara, Siapa Takut

Jurnalistik Radio tak akan bisa lepas dari proses pencarian atau penggalian informasi. Di dalamnya pun terdapat banyak cara untuk melengkapi informasi. Sebelum bicara jauh, ada baiknya kita bicarakan terlebih dahulu apa itu informasi.

Kata ini berasal dari bahasa latin informare dari forma, berarti membentuk. Dengan demikian, informasi ialah segala sesuatu yang menghapuskan keragu-raguan atau ketidakpastian kita tentang berbagi kemungkinan ; tentang dua atau lebih alternatif yang dihadapi. Oleh karena itu, seorang reporter berkewajiban untuk mencari informasi selengkap mungkin.

Bagaimana caranya ? Continue reading

Kriteria Berita Radio

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagai media yang punya kekhasan dalam penyampaian berita. Maka, berita yang disajikan pun harus berlandas pada kriteria :1. Baru dan hangat (New and Hot). Apalagi, radio punya peluang menyampaikan informasi terkini jauh lebih cepat karena proses produksi dan penyiarannya relatif mudah, praktis dan murah dibanding media cetak dan TV. Continue reading

Luka Itu Belum Sembuh (bagian 1)

“Wow…, tubuh tinggi semampai, wajah lonjong khas wong Jowo, penampilan modis namun tetap sopan, ditambah tutur bahasa halus bahkan nyaris tak terdengar. Ini benar-benar bidadari idamanku. Tapi…ah, mana mungkin.” Berkali-kali Ryan menatap sekaligus memuji sosok makhluk cantik di hadapannya. Namun berkali-kali pula ia hanya mengelus dada, menunduk dan berucap dalam hati, tak mungkin….tak mungkin…tak mungkin. Continue reading

Jurnalis Pun Butuh Etika

Emosi yang lebih kuat dibanding nalar, bukanlah hal yang diinginkan oleh siapapun. Bila terus menerus berlangsung, alhasil adanya provokasi hingga perpecahan. Sebagai langkah preventif (jaga-jaga) dan juga menghadapi keadaan di atas maka dibutuhkan etika jurnalistik yang jelas. Sama halnya dengan media cetak, seorang jurnalis radio wajib menaati kode etik yang berlaku di Indonesia, diantaranya : Continue reading

Jurnalistik radio, Apa Itu?

Berkomunikasi. Inilah kata yang menjadi kebutuhan mendasar buat segenap manusia di alam semesta. Bila dulu seseorang harus berkomunikasi secara face to face karena belum adanya medium komunikasi modern, tidak halnya dengan saat ini. Untuk membuka jendela dunia, seseorang tak perlu datang langsung ke suatu obyek yang ingin ia ketahui. Ia cukup klik saja di komputernya yang terhubung dengan internet, maka hampir seluruh belahan dunia bisa ia jelajahi. Continue reading